Inggris telah terlebih dahulu mengusir 23 orang diplomat Rusia pada 15 Maret. Mereka diberi waktu hingga 22 Maret untuk meninggalkan wilayah Negeri Ratu Elizabeth. Perdana Menteri (PM) Theresa May menyebut, puluhan diplomat itu dianggap sebagai agen intelijen yang tidak diumumkan.
BACA JUGA: PM Inggris: Mantan Mata-Mata Rusia Diberi Racun Novichok
BACA JUGA: Jatuhkan Sanksi ke Rusia, PM Inggris Larang Pejabat Hadiri Piala Dunia 2018
Sebagaimana diberitakan, Sergei dan Yulia Skripal ditemukan tidak sadarkan diri setelah terpapar racun Novichok yang cukup mematikan. Inggris menuduh pemerintah Rusia mendukung upaya pembunuhan itu karena racun tingkat militer tersebut hanya dikembangkan di Uni Soviet. London bergeming meski Moskow berulang kali membantah tuduhan tersebut.
(Wikanto Arungbudoyo)