Sebagaimana diberitakan, Rusia dan Inggris sebelumnya sama-sama mengusir 23 orang diplomat dari negaranya masing-masing. Pengusiran dilakukan setelah Inggris menuduh pemerintah Rusia terlibat dalam peracunan terhadap Sergei dan Yulia Skripal di Salisbury pada 4 Maret.
Sergei Skripal, mantan mata-mata Rusia, diracun dengan menggunakan Novichok yang hanya diproduksi di Uni Soviet. Fakta tersebut menjadi dasar bagi Inggris untuk menyebut Rusia terlibat dalam insiden peracunan karena dianggap gagal melindungi stok senjata kimianya.
BACA JUGA: 22 Negara Akan Usir Diplomat Rusia Terkait Kasus Peracunan Mata-Mata
Pengusiran juga dilakukan lebih dari 20 negara terhadap diplomat Rusia sebagai respons atas kasus peracunan Sergei Skripal yang saat ini memiliki kewarganegaraan Inggris. Total diplomat Rusia yang diusir mencapai 115 orang dengan dasar ‘agen intelijen yang tidak diumumkan’.
Salah satu yang terbanyak adalah pengusiran diplomat Rusia dari tanah Amerika Serikat (AS) yang mencapai 60 orang. Negeri Paman Sam juga menutup aktivitas di Konsulat Rusia yang terletak di Seattle. Moskow membalas tindakan tersebut dengan mengusir 60 orang diplomat AS di negaranya.
(Wikanto Arungbudoyo)