7 Celetukan Fredrich Yunadi, Nomor 2 Paling Bikin Heboh

, Jurnalis
Minggu 08 April 2018 13:32 WIB
Fredrich Yunadi (Foto: Antara)
Share :

JAKARTA - Terdakwa kasus perintangan penyidikan Setya Novanto (Setnov), Fredrich Yunadi seringkali menyita perhatian dan menjadi perbincangan publik melalui ucapannya. Hal tersebut dia lakukan sejak masih menjadi kuasa hukum Setnov hingga sudah menjadi tahanan Komisi Antirasuah.

Hal yang paling diingat dari Fredrich adalah saat dirinya menggambarkan kondisi mantan kliennya Setnov setelah mengalami kecelakaan di kawasan Permata Hijau pada November 2017 lalu. Dia mengatakan bahwa keadaan Setnov cukup parah.

Tak sampai di sana, setelah ditetapkan sebagai terdakwa Fredrich pun tak henti-hentinya melontarkan hal-hal yang nyeleneh. Tak sedikit warganet yang menanggapi dan memunculkan beragam komentar melalui meme yang tersebar di jagad maya. Berikut Okezone rangkum berbagai ucapan menggelikan yang dilakukan Frederich.

1. Mobil Hancur... Cur... Cur...

Fredrich yang saat itu menjadi pengacara terdakwa kasus megakorupsi proyek e-ktp, Setya Novanto mengatakan bahwa kendaraan yang digunakan kliennya mengalami kecelakaan. Dia mengatakan bahwa mobil Setnov rusak parah hingga hancur.

“Mobil bagian depan hancur,cur,cur. Kacanya kanan kiri pecah,” ungkap Fredrich, di Jakarta, Kamis 16 November 2017.

Namun hal tersebut berbanding terbalik dengan video yang beredar. Pasalnya dalam unggahan video tersebut hanya menunjukkan kondisi mobil yang hanya rusak di bagian bumper depan mobil. Hal ini pun menuai reaksi beragam dari publik. Apalagi saat itu Setnov diketahui sedang melakukan pelarian karena akan digelandang masuk bui oleh KPK.

2. Benjol Besar Segede Bakpao

Selain menggambarkan kondisi mobil Setnov yang hancur, Fredrich juga menjelaskan bahwa kondisi mantan ketua DPR RI itu sangat parah. Fredrich juga menambahkan kondisi Setnov tidak sadarkan diri usai alami kecelakaan. Sekujur tubuh mengalami luka hingga membutuhkan perawatan khusus.

"Perlu MRI, luka di bagian sini (pelipis), benjol besar segede bakpao," kata Fredrich pada Kamis 16 November 2017.

Namun begitu, dari foto yang beredar di media sosial, benjolan tersebut tidak terlihat di kepala Setya Novanto yang dibalut perban sehingga memicu beragam komentar publik.

3. Kami Tuntut ke Pengadilan HAM Internasional

Setelah KPK resmi menahan Setya Novanto terkait kasus korupsi yang menjeratnya, Fredrich sebagai kuasa hukum nya mempertanyakan wewenang KPK terkait penahanan yang dilakukan Komisi Antirasuah tersebut. Penahanan yang dilakukan saat Setnov dalam kondisi sakit juga dia nilai sebagai penggaran HAM sehingga Fredrich berencana melakukan penuntutan atas penahanan kliennya tersebut ke pengadilan HAM Internasional.

"Kemudian juga dalam keadaan sakit cukup serius. Ini kan berarti pelanggaran HAM internasional yang di mana jelas, saya sudah lihat caranya kerja begini. Kami sudah merencanakan kita akan menuntut di pengadilan HAM internasional,” tuturnya yang saat itu ditemui di RSCM Kencana, Jakarta Pusat, Jumat 17 November 2017.

Hal ini pun turut menjadi pertanyaan publik. Pasalnya seperti yang diketahui bahwa pengadilan HAM Internasional hanya mengadili para tersangka yang dianggap melakukan kejahatan internasional hingga mengancam keamanan negara.

4. Kekayaan 10 Turunan Enggak Akan Habis

Unggahan video salah satu acara yang mengundang Fredrich juga pernah menyita perhatian. Pasalnya dalam video tersebut Fredrich mengaku memiliki harta yang sangat berlimpah hingga tak akan habis sampai 10 turunan berikutnya.

“Ya bukannya ngomong gede, kan. Ya, Insya Allah-lah untuk 10 turunan juga enggak habis," kata Frederich dalam salah satu acara televisi, Jumat 24 November 2017.

Pengacara yang saat itu sedang menangani kasus terdakwa kasus korupsi e-ktp tersebut juga menyatakan kesenangannya menjalani hidup mewah. Sontak saja, ucapan tersebut mengundang kehebohan dan tanggapan yang bersifat satire. Bahkan karena hal tersebut, tagar #SukaKemewahan pun sempat viral beberapa saat.

5. Kami Dilecehkan di Depan Wartawan

Setelah Fredrich mengundurkan diri sebagai kuasa hukum Setya Novanto, secara mengejutkan KPK menahan dirinya terkait kasus merintangi penyidikan terhadap mantan kliennya tersebut. Proses persidangan terus digelar untuk mengadili kejahatan yang diduga dilakukan oleh Fredrich.

Namun, bukan Fredrich namanya jika tidak bertindak nyeleneh. Dia mengatakan bahwa merasa dilecehkan karena harus memakai rompi tahanan KPK saat proses persidangan. Dia menilai bahwa statusnya sebagai tahanan dadalah tahanan hakim dan bukan tahanan KPK.

“Kami kan secara hukum, resmi tahanan majelis hakim, tahanan pengadilan. Tapi kami dilecehkan di depan wartawan supaya terlihat tahanan KPK. Ini kan pelecehan hak asasi terhadap hak asasi dan martabat saya,” ujar Fredrich dalam sidang di pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis 22 Februari 2018.

6. Ikan Lele dan Mujair Itu Dibesarkan dari Kotoran

Pada proses persidangan kasusnya, lagi-lagi Fredrich melontarkan hal aneh di depan publik. Dia mengakui bahwa menu makanan ikan mujair dan ikan lele tidak sesuai dengan seleranya selama menjadi tahanan KPK. Fredrich pun menambahkan lebih suka makan mie instan dibandingkan harus makan kedua ikan yang dianggapnya berkembang biak dari kotoran.

“Ya kadang saya dikasih ikan mujair, ikan lele. Kebetulan kan saya gak suka. Karena ikan lele dan ikan mujair itu kan dibesarkan , rata-rata itu kan dari kotoran, dari sampah,” ucap pria berkumis tersebut setelah menjalani sidang di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Senin 5 Maret 2018.

7. Pendidikan Saya Lebih Baik dari Situ (Jaksa)

Dalam gelaran sidang teranyarnya, Fredrich Yunadi terlihat diprotes oleh majelis hakim karena memanggil seorang saksi dengan panggilan ‘situ’.

"Saksi ini jadi perawat puluhan tahun bukan kemarin sore fakta terjadi November UGD menolak lalu Nana ke atas. Pertanyaan misal situ tidak memberikan perintah, mohon maaf salah saya Yang Mulia," ujar Fredrich dalam persidangan lanjutan kemarin, Kamis 5 April 2018.

Hal itu juga sempat memantik emosi Fredrich dan menganggap bahwa jaksa tidak mengerti bahasa Indonesia yang baik serta mempunyai pendidikan yang rendah.

"Bahasa Indonesia saya lebih baik dari situ dan pendidikan saya lebih bagus dari situ, ngerti nggak," kata Fredrich dengan nada tinggi.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya