TIMIKA - Tindakan asusila disertai kekerasan yang dilakukan oleh kelompok kriminal separatis bersenjata (KKB) di Kampung Aroanop, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua lagi-lagi terjadi. Kali ini dua orang guru bantu dilaporkan mendapat perlakuan kekerasan yang kemudian diperkosa anggota KKSB secara bergilir.
Berdasarkan laporan yang diterima pihak TNI dari kepala kampung Aroanop, Yonatan Beanal, menyampaikan bahwa terdapat seorang guru bantu yang mendapat perlakuan kekerasan disertai tindakan asusila oleh anggota KKSB. Tindakan asusila dalam bentuk pemerkosaan dilakukan secara bergilir oleh KKSB terhadap korbannya.
"Pertama, yang dilaporkan kepala kampung, itu ada seorang guru pendatang dari warga suku Kei, itu yang dianiaya dan diperkosa secara bergilir oleh kelompok KKSB," kata Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) VXII/Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi yang diwawancara awak media di Timika, Selasa (18/4/2018).
Setelah diterimanya laporan awal, menyusul diterima lagi laporan berikutnya dari kepala kampung, dan menyebutkan sudah ada dua orang guru bantu yang diperkosa anggota KKSB.
"Kemudian berkembang lagi informasi berikutnya, ini juga masih laporan dari kepala kampung Aroanop bahwa yang diperkosa ada dua, satu dalam keadaan kritis, satu lagi masih baik," katanya.
"Dari delapan orang ini, yang laki-laki disiksa, dipukulin dan yang perempuannya ditelanjangin. Jadi boleh dibilang sudah diperkosa juga, artinya sudah pelecehan seksual, karena ditelanjangin," sambung Aidi.
Jumlah guru bantu yang bertugas di sekitar kampung Aroanop berjumlah 17 orang, yang terdiri dari delapan orang di kampung Aroanop dan sembilan orang di kampung Jagamin. Atas kejadian ini, guru-guru yang berada di kampung Jagamin ikut diamankan oleh kepala kampung dan masyarakat setempat.
Bahkan, atas tindakan KKSB tersebut, sempat terjadi perlawanan oleh masyarakat setempat terhadap KKSB. Masyarakat yang tidak terima kemudian mengusir kelompok ini dari tengah masyarakat.
"Perlawanan itu mereka diusir dari kampung, dan mereka masih menguasai kampung itu disekitar Aroanop," ujar Aidi.
Saat ini kampung Aroanop masih belum berhasil dikuasai oleh pasukan TNI. Karena medan yang sulit dan jarak tempuh sekitar 15 kilometer sehingga saat ini hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki dan bisa mencapai dua hari.