Ia menolak untuk memberi keterangan lebih lanjut mengenai kasus tersebut karena masih dalam penyelidikan. Fuzi memastikan bahwa tidak ada ancaman lebih lanjut kepada pihak keluarga korban yang saat ini ada di Malaysia. Kepolisian juga mungkin akan meminta keterangan tambahan dari kakak korban, Dr. Rami al Batsh, yang Senin ini tiba di Kuala Lumpur jika dibutuhkan.
Mohamad Fuzi mengimbau agar warga sekitar yang mengetahui informasi mengenai penembakan tersebut, terutama yang berada di sekitar lokasi sekira pukul 05.00 – 07.00 waktu setempat untuk segera memberi keterangan kepada polisi.
Berdasarkan rekaman kamera CCTV, polisi menepis dugaan bahwa Fadi adalah korban dari penembakan secara acak (random shooting). Sebab, beberapa orang sebelumnya hilir-mudik melewati para tersangka. Polisi meyakini dari jumlah tembakan, para tersangka menginginkan pria yang berafiliasi dengan Hamas itu meregang nyawa.
Kedua pelaku sempat menunggu selama 20 menit pada Sabtu 21 April subuh waktu setempat. Korban, yang juga seorang imam, ditembak saat sedang berjalan menuju masjid sekira 300 meter (m) dari rumahnya di Idaman Puteri Condominium, Medan Idaman, untuk menunaikan salat subuh.
(Wikanto Arungbudoyo)