Hrytsak mengatakan, operasi telah dimulai setelah dinas keamanan Ukraina diberitahu tentang rencana Rusia untuk membunuh sang jurnalis. Dia menuduh pasukan keamanan Rusia telah merekrut seorang warga negara Ukraina untuk menemukan pembunuh bayaran di Ukraina.
Warga Ukraina itu disebut telah mendekati beberapa kenalannya, termasuk veteran perang, dan menawarkan USD30.000 (sekira Rp418 juta) untuk melakukan pembunuhan. Salah satu orang yang salah satunya dihubungi itu mengungkapkan rencana pembunuhan kepada dinas keamanan.
Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut rekayasa pembunuhan itu sebagai “provokasi anti-Rusia” yang dilakukan dengan efek propaganda. Meski begitu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova mengatakab bahwa Moskow gembira Babchenko masih hidup dan berharap dia tidak apa-apa.
BACA JUGA: Ditusuk di Leher, Jurnalis Cantik Rusia Derita Luka Serius