JAKARTA – Setelah hari raya Idul Fitri 1439 Hijriah atau Lebaran 2018 biasanya banyak pendatang baru yang hadir di Jakarta untuk mencari kerja. Banyaknya pendatang tersebut berbanding terbalik dengan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia di Ibu Kota.
Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta Masrokhan mengatakan, pendatang baru yang tidak mendapat pekerjaan, rentan menjadi penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) di Ibu Kota. Maka itu, masyarakat yang ingin datang ke Jakarta harus memastikan diri memiliki keterampilan yang dibutuhkan serta tempat tinggal jelas.
"Jakarta sebagai Ibu Kota negara terbuka bagi siapa pun yang ingin mengadu nasib. Namun, kami mengimbau jika ingin ke Jakarta harus dipersiapkan agar tidak luntang-lantung. Jangan sampai jadi PMKS jalanan," ujar Masrokhan dalam keterangan persnya, Senin (11/6/2018).
Ia melanjutkan, bila pendatang baru tidak memiliki kriteria itu, pihaknya khawatir mereka akan hidup telantar di Jakarta. Kondisi tersebut tentu merugikan diri sendiri. Pasalnya, niat awal ingin mendapat kehidupan yang lebih baik, berujung nestapa, karena tidak memiliki persiapan sehingga menjadi PMKS di Ibu Kota.
"Jika luntang-lantung di Jakarta, menggelandang di Jakarta karena telantar, sudah jadi tugas kami untuk melakukan penjangkauan. Karena mereka sudah menjadi PMKS jalanan. Terus mereka akan kami bawa ke panti," jelasnya.
Ia melanjutkan, pendatang juga harus mempunyai keluarga, saudara, atau kenalan yang menjamin bisa tinggal sementara sebelum mendapatkan pekerjaan dan penghasilan yang memadai agar bisa mandiri.