Syirik, Kebenaran dan Kebebasan Memilih

, Jurnalis
Rabu 13 Juni 2018 20:39 WIB
Dedi Mulyadi. (Foto: Ist)
Share :

PARA ulama kerajaan akhirnya memutuskan untuk menghadap Sultan Shalâhuddîn al-Ayyubî. Sejak kedatangan pemuda itu, mereka merasa tidak mampu merebut kembali hati pangeran Mâlik Zhâhir Syâh al-Ayyubî. Karena itu, mereka ingin menyingkirkannya.

Menurut mereka pemuda itu telah mengajarkan kemusyrikan pada putra mahkota. Sudah sepantasnya ia diberi hukuman yang terberat. Hukuman mati.

Dimensi Kemanusiaan Tauhid

Sejak dulu, agama seringkali diperalat untuk menghancurkan seseorang. Kesucian agama dinodai segelitir orang, karena terbukti efektif menebar kebencian. Cara yang sama juga masih digunakan di momen-momen pemilihan, seperti pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) sekarang ini.

Penggunaan isunya sederhana. Kalau berbeda agama katakan ia kafir. Kalau seagama sebut ia musyrik. Kafir maupun musyrik sama-sama tidak bertauhid, dan ini adalah pembangkangan terbesar dalam Islam.

Tauhid sesungguhnya tidak melulu berdimensi ketuhanan, tetapi juga kemanusiaan. Dalam konteks ini, Tuhan dipahami sebagai Sang Kebenaran (al-Haqq).

“Demikianlah, karena sesungguhnya Allah itulah Kebenaran.. ” (Q.S. Lukman, 30)

Sisi ketuhanan ini terkait erat dengan salah satu hakikat kemanusiaan bernama kebebasan. Manusia bertauhid adalah manusia bebas, yang tidak tunduk pada apapun dan siapapun selain kebenaran.

Karena sudah menjadi fitrah manusia untuk mencari kebenaran, maka satu-satunya tempat manusia bergantung hanyalah pada kebenaran itu sendiri. Dan dalam Islam, kebenaran mutlak itu dikenal sebagai al-Haqq; Tuhan.

Artinya, dimensi kemanusiaan tauhid adalah pembebasan. Dengan tauhid manusia dibebaskan dari segala belenggu selain kebenaran yang memang sudah menjadi fitrahnya. Sebab itu, keberpihakan manusia pada seseorang atau sesuatu, pun adalah hanya karena ia yakin itu benar.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya