Menurut Neta, pelaku merupakan anggota ISIS dan mantan anggota Gerakan Aceh Merdeka. Ia mengungkapkan, ketika era Aceh sebagai Daerah Operasi Militer (DOM) memang cukup banyak anggota GAM yang dilatih di Libya.
"Setelah masa damai di Aceh, keberadaan eks GAM yang dilatih di Libya ini tidak terlacak," papar Neta.
Oleh karena itu, ia menginginkan polisi bisa bertindak cepat menangkap pelaku yang mempunyai banyak identitas KTP dan diduga mempunyai jaringan cukup luas, mulai Aceh, Banten, hingga Jawa Timur.
"Jika pelaku bisa segera tertangkap diharapkan jaringan terorisnya bisa terbongkar dan dilumpuhkan, sehingga keamanan dan ketertiban masyarakat bisa terjaga, terutama saat pelaksanaan Asian Games," jelasnya.
(Hantoro)