Polisi Bentuk Regu Khusus Buru Pelaku Pembakaran Mobil Ketua Panwas Rote Ndao

Adi Rianghepat, Jurnalis
Jum'at 06 Juli 2018 13:12 WIB
Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol Jules Abraham Abast (Foto: Adi Rianghepat/Okezone)
Share :

KUPANG - Kepolisian Resort Rote Ndao dan Sumba Barat Daya (SBD) sudah membentuk tim pengejaran pelaku pembakaran mobil milik Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Rote Ndao dan pelemparan rumah Panwaslu Kabupaten SBD.

"Masing-masing daerah sudah ada tim pemburu para pelaku dan sedang dalam pengejaran," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Nusa Tenggara Timur Kombes Pol Jules Abraham Abast di Mapolda NTT Jumat (6/7/2018) menjawab sikap aparat kepolisian terkait kejadian ini.

Menurut dia, para ketua Panwaslu masing-masing Ketua Panwaslu Rote Ndao Tarsis Toumeluk dan Ketua Panwaslu Kabupaten Sumba Barat Daya Dicky Dalli dalam kondisi aman karena dalam pengawalan aparat. Dia mengatakan untuk di Kabupaten Rote Ndao aparat kepolisian sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah kediaman Ketua Panwaslu yang beralamat di Dusun Hoeledo, Kecamatan Rote Tengah.

Dijelaskannya, kejadiannya terjadi pada Jumat sekitar pukul 02.47 WITA dan saat kejadian Ketua Panwaslu Rote Ndao tidak berada di rumahnya. Ketua Panwaslu katanya sedang berada di Kantor Panwaslu Rote Ndao.

"Memang yang bersangkutan sudah beberapa waktu setelah pilkada tidak lagi tinggal di rumahnya. Beliau malah memilih tinggal di Kantor Panwaslu," katanya.

Saat ini rumah korban sudah diamankan dan sedang dalam penyelidikan. Sementara untuk kejadian yang menimpa rumah Ketua Panwaslu Sumba Barat Daya (SBD) juga terjadi sekitar 02.29 WITA dini hari tadi. Untuk di SBD kata Kombes Jules rumah ketuanya diserang dengan pelemparan batu. Kejadiannya diketahui oleh istri korban.

"Namun begitu tak menimbulkan korban jiwa," katanya.

Terhadap kejadian ini juga sudah dilakukan penyelidikan dan tim identifikasi kepolisian sedang menyelidiki sejumlah barang bukti berupa bebatuan yang digunakan menyerang rumah korban itu.

Bekas Kapolres Manggarai Barat di Pulau Flores itu mejelaskan polisi masih belum mendapatkan motif di balik dua kejadian itu. Dia mengaku masih membutuhkan penyelidikan. "Jadi soal motif masih belum bisa dipastikan apakah berkaitan dengan pilkada atau tindak pidana murni, kita tunggu saja hasil penyelidikan yang sedang dilakukan aparat," katanya.

Sejauh ini dia mengatakan kondisi di dua daerah itu terpantau aman dan kondusif. Hal sama juga di delapan derah penyelenggara pilkada lainnya di provinsi berbasis kepulauan ini.

Dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah serentak 27 Juni 2018 silam, di Provinsi NTT selain dilakukan pemilihan gubernur dan wakil gubernur yang diikuti empat pasangan masing-masing Esthon Foenay-Chris Rotok, Marianus Sae-Emiliana Nomleni, Benny Harman- Beni Litelnoni dan Victor Bungtilu Laiskodat-Jos Naesoi, juga dilangsungkan pemilihan bupati dan wakil bupati di 10 kabupaten provinsi berbasis kepulauan itu.

Dari 10 kabupaten itu selain Rote Ndao dan Sumba Barat Daya, delapan daerah lainnya maaing-masing Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Kabupaten Kupang, Kabupaten Sumba Tengah, Kabupaten Manggarai Timur, Kabupaten Nagekeo, Kabupaten Ende, Kabupaten Sikka dan Kabupatrn Alor.

(Khafid Mardiyansyah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya