NEW YORK – Korea Utara belum menghentikan program nuklir dan rudal balistiknya yang merupakan pelanggaran terhadap sanksi PBB. Hal itu diungkap dalam laporan yang dikomisikan Dewan Keamanan PBB.
Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa Pyongyang telah meningkatkan pengiriman produk minyak dari kapal ke kapal yang ilegal dan berusaha menjual senjata ke luar negeri. Laporan rahasia itu telah diserahkan kepada Dewan Keamanan pada Jumat.
Sejauh ini, belum ada komentar dari pihak Korea Utara mengenai laporan tersebut.
BACA JUGA: Intelijen AS Deteksi Aktivitas di Pabrik Rudal Balistik Korut
Pekan lalu, para pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan Pyongyang tampaknya membuat rudal balistik baru meski hubungan kedua negara menghangat baru-baru ini. Tindakan Korea Utara itu juga berlawanan dengan janji untuk melakukan denuklirisasi yang disampaikan Kim Jong-un saat bertemu dengan Presiden AS, Donald Trump di Singapura pada Juni.