Obata mengatakan, bocah itu duduk di atas sebuah batu dengan telanjang kaki dan genangan air di depannya.
Selamatnya Yoshiki merupakan sebuah keajaiban terutama jika melihat cuaca di Jepang dalam beberapa pekan terakhir. Menurut laporan media setempat, suhu udara selama tiga hari itu mencapai 34 derajat Celcius.
Sungai dan anak sungai yang ada di hutan tersebut diduga menjadi sumber air minum yang membantu si bocah bertahan hidup.
"Dia tidak mengalami cedera berat, hanya beberapa goresan dan sedikit dehidrasi," kata Hiroyuki Nishihara, seorang staf rumah sakit tempat Yoshiki dirawat.
"Tapi hidupnya tidak dalam bahaya dan dia akan dapat segera meninggalkan rumah sakit."