"Berkaca dari totalitas PKS dalam koalisi ini, semestinya Gerindra perlu kembali mengingat, mempertimbangkan untuk memberikan keleluasaan PKS dalam menentukan dan mengajukan nama wagub sebagai pengganti Sandiaga Uno. Bagaimana pun dengan majunya Prabowo-Sandi sebagai pasangan capres dan cawapres, Gerindra yang mendapatkan cotail effect berlimpah," terangnya.
Oleh karena itu, kata dia, Gerindra harus melangkah ke hati-hatian, jika salah melangkah dalam mengambil keputusan, akan mengambil resiko yang berat.
"Yang jelas akan mempengaruhi ritme dan soliditas dukungan mesin PKS memenangkan pasangan Prabowo-Sandi. Apa yang bakal terjadi apabila PKS mematikan mesin? Oleh karena itu, partai Gerindra harus siap-siap menelan pil pahit kalah dalam pilpres dan ditinggal mitra koalisinya apabila rakus dan tak mau berbagi dengan teman sekutu koalisinya," pungkasnya.
(Awaludin)