Menkopolhukam Wiranto menyebut untuk alat angkut udara, yang diperlukan untuk membawa logistik adalah pesawat besar seperti hercules C130, yang bisa mendarat di landasan pacu sepanjang “hanya” 2.000 meter.
“Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu, sepanjang 2.500 meter hanya berfungsi sepanjang 2.000 meter,” kata Wiranto.
Wiranto mengungkapkan kebutuhan alat berat ini diharapkan dipenuhi oleh negara-negara tetangga atau sahabat yang ingin membantu.
Transportasi
Meskipun banyak jalan di Palu dan Donggala yang rusak dan putus, mobil kesehatan seperti ambulans tetap diperlukan, setidaknya untuk memindahkan korban ke rumah sakit terdekat atau digunakan saat jalan telah diperbaiki atau rute alternatif ditemukan.
Selain itu, tandu, dan kantung jenazah juga dinilai penting di saat jumlah korban tewas terus dinyatakan bertambah.
Bagaimana cara membantu?
Pemerintah terus menggiatkan bantuan agar cepat masuk dan tersebar merata di Sulawesi Tengah, meskipun jelas masih banyak kendala, terutama karena jalan rusak dan ramainya penjarahan.
Alhasil, berbagai bantuan yang masuk, dikawal polisi dalam pengangkutannya.
Seperti yang dicuitkan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, “10 tangki BBM konvoi menuju Palu dikawal Polri untuk suplai BBM. Pasokan BBM dari darat dan udara dengan pesawar khusus terus dikirim ke Palu untuk mengatasi kelangkaan BBM.”
Lalu bagaimana jika kamu ingin mengirimkan bantuan?
Berdasarkan pengalaman sejumlah lembaga yang kerap terlibat dalam aksi tanggap bencana, barang yang dikirim haruslah yang benar-benar diperlukan oleh korban.
“Kalau bantuan tidak sesuai kebutuhan, jadinya akan terbuang, bisa menumpuk dan jadi masalah sendiri karena menyusahkan logistik,” ungkap BNPB.