Polri Kerahkan Tim Trauma Healing untuk Keluarga Korban Lion Air JT-610

Puteranegara Batubara, Jurnalis
Selasa 30 Oktober 2018 14:06 WIB
Wakapolri Komjen Ari Dono Sukmanto. (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA – Polri mengerahkan tim trauma healing atau penyembuhan trauma untuk seluruh keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 di perairan Karawang, Jawa Barat. Tim tersebut terdiri dari ahli psikologi dan anggota TNI.

"Kami juga adakan Pos Trauma Healing dibantu ahli psikologi selain Polri dari UI juga dan beberapa rumah sakit. Termasuk TNI juga bergabung di sini memberikan terapi psikologi kepada korban," ungkap Wakapolri Komjen Ari Dono Sukmanto di Rumah Sakit Polri, Jakarta Timur, Selasa (30/10/2018).

(Baca juga: Basarnas Gunakan Multibeam Echosounder untuk Lacak Bodi Lion Air JT-610)

Di sisi lain, Ari Dono menjelaskan adanya beberapa kendala teknis yang dihadapi Tim DVI Polri dalam melakukan proses identifikasi. Salah satunya adalah tidak utuhnya beberapa jasad korban.

Kendati demikian, ia menegaskan pihaknya berusaha semaksimal mungkin mempercepat proses identifikasi terhadap korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610. Polri, lanjut Ari Dono, telah melakukan kerja sama dengan beberapa pihak lain.

"Kami bekerja untuk bisa mengidentifikasi, mengumpulkan, pengelompokan untuk material, termasuk jenazah. Selanjutnya akan diserahkan," ucap Ari Dono.

Sebagaimana diberitakan, pesawat Lion Air JT-610 rute Jakarta-Pangkal Pinang dinyatakan jatuh di perairan Karawang pada Senin 29 Oktober 2018. Pesawat tersebut sebelumnya hilang kontak setelah 13 menit lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta sekira pukul 06.20 WIB.

(Baca juga: Crisis Center Sudah Terima 155 Laporan Keluarga Korban Lion Air JT-610)

Pesawat dengan nomor registrasi PK-LQP itu membawa 178 penumpang dewasa, 1 penumpang anak-anak dan 2 bayi dengan 2 pilot serta 6 awak kabin. Pihak Lion Air menyatakan pesawat ini dikemudikan Kapten Pilot Bhavye Suneja yang memiliki lebih dari 6.000 jam terbang dan Kopilot Harvino dengan 4.000 jam terbang.

Pesawat Boeing 737 Max 8 tersebut juga terbilang baru karena memiliki kurang dari 1.000 jam terbang. Sementara sertifikat layak terbang (certificate of air worthiness) pesawat itu diterbitkan pada 15 Agustus 2018 dan berakhir 14 Agustus 2019.

(Hantoro)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya