Mengapa Bendera Hitam Bertuliskan Kalimat Tauhid di Saudi "Dianggap Musuh" Pemerintah?

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Kamis 08 November 2018 09:37 WIB
Bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid berwarna putih ini dibela sebagai panji Nabi Muhammad di Indonesia, tapi dianggap merujuk pada gerakan ekstremis di Arab Saudi. (Antara Foto)
Share :

PEMIMPIN FPI Rizieq Shihab diperiksa dan sempat ditahan oleh aparat keamanan Arab Saudi karena diduga memasang bendera yang "mirip dengan bendera ISIS".

Menurut keterangan tertulis Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel, Rizieq ditangkap di Mekah pada Senin (5/11/2018) "karena diketahui adanya pemasangan bendera hitam yang mengarah pada ciri-ciri gerakan ekstremis" pada dinding belakang rumahnya.

Agus mengatakan bahwa pemerintah Arab Saudi "sangat melarang keras segala bentuk jargon, label, atribut dan lambang apa pun yang berbau terorisme seperti ISIS, Al-Qaeda, Al-Jama'ah al-Islamiyyah dan segala kegiatan yang berbau terorisme dan ekstrimisme."

Sebelumnya, tersebar foto yang menunjukkan selembar bendera berlatar hitam dengan lafaz tauhid dalam bahasa Arab Laa ilaaha illallah, Muhammadurrasuulallah (tiada Tuhan selain Allah, Muhammad rasul Allah) berwarna putih, ditempel di dinding sebuah rumah — diduga merupakan tempat tinggal Rizieq di Mekah.

Pemeriksaan terhadap Rizieq dilakukan tidak lama setelah terjadi beredar video pembakaran bendera dengan kalimat tauhid di Garut, Jawa Barat (22/10).

Dalam video itu, beberapa anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) membakar bendera hitam bertulisan kalimat tauhid. Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas mengatakan kepada media bahwa bendera yang dibakar merupakan "bendera HTI".

Pembakaran ini memicu aksi protes.

Persaudaraan Alumni 212 dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama menginisiasi unjuk rasa yang dihadiri ribuan orang. Unjuk rasa tersebut telah digelar dua kali, yakni pada tanggal 26 Oktober dan 2 November lalu.

Simbol Ideologi

Rumadi Ahmad, pengamat politik Islam dari UIN Syarif Hidayatullah, mengatakan bahwa penangkapan Rizieq oleh aparat keamanan Arab Saudi menegaskan bahwa protes 'bela tauhid' itu keliru.

Penangkapan itu, menurut Rumadi, berarti bahwa bendera bertuliskan kalimat tauhid itu tak sekadar bermakna kalimat tauhid tapi merupakan simbol yang mewakili ideologi tertentu.

"Bahkan bendera Saudi sendiri kan tulisannya sama, warnanya saja yang beda. Tapi kenapa Saudi mempersoalkan bendera model HTI seperti itu?

"Karena Saudi tahu bahwa di balik bendera itu, meskipun tulisannya sama-sama laa ilaaha illallah, tetapi di balik simbol itu ada ideologi yang berbeda dan bahkan menjadi musuh pemerintah Saudi," tutur Rumadi.

Kalimat "Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah" memang dipakai dalam beberapa bendera. Selain Arab Saudi, Afghanistan pun memasukkan kalimat ini dalam benderanya.

ISIS juga memakai bendera hitam dengan tulisan "laa ilaaha illallah", dengan bentuk tulisan yang berbeda dengan bendera Hizbut Tahrir maupun bendera Arab Saudi.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya