DALAM akun Twitternya pada Selasa (13/11), Presiden Donald Trump mengecam Perancis dan Presiden Perancis, Emmanuel Macron, menyebut rendahnya tingkat kesetujuan pemilih pada Macron dan kegagalan Perancis untuk memenuhi sasaran anggaran pertahanan NATO.
The problem is that Emmanuel suffers from a very low Approval Rating in France, 26%, and an unemployment rate of almost 10%. He was just trying to get onto another subject. By the way, there is no country more Nationalist than France, very proud people-and rightfully so!........
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) November 13, 2018
Selain itu, Trump juga menyerang tarif Perancis terhadap ekspor minuman anggur AS.
On Trade, France makes excellent wine, but so does the U.S. The problem is that France makes it very hard for the U.S. to sell its wines into France, and charges big Tariffs, whereas the U.S. makes it easy for French wines, and charges very small Tariffs. Not fair, must change!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) November 13, 2018
Trump telah sering menyerang sekutu-sekutu AS dalam Organisasi Pakta Atlantik Utara (NATO) itu, aliansi pertahanan utama Barat yang dibentuk setelah Perang Dunia II, karena belum mencapai tujuannya tahun 2024 agar masing-masing negara menyediakan dua persen dari anggaran ekonomi nasional mereka untuk pertahanan, terutama senjata dan angkatan bersenjata.
Delapan dari 29 negara NATO memenuhi sasaran dua persen itu. Pengeluaran pertahanan Perancis sebesar 1,82 persen dari produk domestik bruto, tetapi Perancis telah mengumumkan rencana untuk secara bertahap meningkatkan anggaran militer untuk mencapai tujuan NATO itu tahun 2025. Sebagai perbandingan, belanja pertahanan AS berada pada tingkat3,1 persen dari anggarannya $ 19,4 triliun dan merupakan ekonomi terbesar di dunia.
(Rahman Asmardika)