SOLO - Pemuda Muhammadiyah segera melakukan Muktamar ke-XVII pada 25-28 November 2018 di Yogyakarta. Muktamar tersebut rencananya akan dihadiri Presiden Joko Widodo dan Calon Presiden Nomor Urut 02 Prabowo Subianto.
Uniknya, Wapres Jusuf Kalla yang akan membuka Muktamar tersebut, setelah Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak meminta Wakil Kepala Negara itu untuk membuka Muktamar. Pemilihan JK untuk membuka Muktamar sendiri disebutkan untuk menghindari agenda politis karena tahapan Pilpres sudah dimulai.
Muktamar sendiri rencanaya akan dihadiri sekira 5.000 peserta dan siap memilih ketua umumnya yang baru. Sementara itu, salah satu Calon Ketua Umum (Caketum) Pemuda Muhammadiyah (PM), Sunanto menjelaskan bahwa organisasinya kini berusia 83 tahun.
Pemuda Muhammadiyah, jelas pria yang akrab disapa Cak Nanto ini, memiliki tujuan yang tidak berbeda dengan lahirnya Muhammadiyah yang telah berusia satu abad lebih. Baik Muhammadiyah maupun Pemuda Muhammadiyah terhitung lebih tua dari usia Republik Indonesia.
"Karena itu, sebagai organisasi yang ikut ambil bagian dari proses berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), PM berkewajiban untuk mempersembahkan yang terbaik demi terwujudnya cita-cita kebangsaan dan keumatan," jelas Cak Nanto.
Menurut Cak Nanto, tantangan era reformasi adalah menghapus kemiskinan, korupsi kolusi nepotisme, melawan kebodohan, membangun demokrasi substansial, mewujudkan kesejahteraan sosial, dan membangun hubungan kewargaan yang egaliter, beradab, dan berkemajuan masih menjadi pekerjaan rumah yang belum bisa terselesaikan dengan baik.