JAKARTA - Tragedi pembunuhan yang dilakukan oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kepada 31 pekerja PT Istaka Karya masih menjadi perhatian pemerintah Indonesia saat ini.
Pasalnya, insiden yang terjadi pada 1-2 Desember 2018 ini telah merenggut nyawa sebanyak 19 pekerja dan 1 prajurit TNI. Saat itu, pekerja sedang membangun Jembatan Kalik Aorak dan Jembatan Kali Yigi di Nduga, Papua.
Berikut fakta terkait pasca-penembakan 31 pekerja di Papua, yang telah dirangkum Okezone, Kamis (06/12/2018):
1. Egianus Kogoya diduga sebagai ‘otak’ dibalik insiden
Aparat telah menuding KKB pimpinan Egianus Kogoya sebagai otak di balik insiden ini. Jumlah kelompok tersebut sekira 30 hingga 50 orang dengan kekuatan 20 pucuk senjata.
Menanggapi hal tersebut, Pengamat Terorisme, Sidney Jones mengatakan, kelompok Egianus Kogoya merupakan sempalan dari Kelly Kwalik, komandan dari sayap militer OPM. Kelly Kwalik tewas dalam penyergapan polisi pada 2009.
Ia pun meminta agar Polri dan TNI dapat menangkap Egianus Kogoya dan anak buahnya dalam keadaan hidup. Agar aparat bisa memperoleh informasi detail tentang jumlah anggota OPM yang tersisa, juga asal senjata yang didapat.
Berdasarkan catatan polisi, Egianus Kogoya telah mendalangi sejumlah kasus yang pernah terjadi di Indonesia. Di antaranya, penembakan di Bandara Kenyam, penyekapan guru SD YGRI, SMPN 1, dan tenaga medis yang bertugas di Puskesmas Mapenduma, Nduga, serta penembakan di jalan Trans Papua.