(Baca juga: Perindo Apresiasi Kinerja KPU Selesaikan DPTHP-2)
Viryan menilai data 1,6 juta yang sebelumnya dinilai ganda itu wajar terjadi sebab data itu menggunakan Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan (DPTHP) 1.
"Dari analisis yang disampaikan 1,6 juta itu menggunakan data DPTHP1 dengan NIK yang masih dibintangi 4 digit dibelakang, maka wajar kalau hasilnya seperti itu," tukasnya.
Sebelumnya KPU menyelidiki informasi dari timses Prabowo-Sandiaga Uno yang melaoorkan adanya 1,6 juta data pemilih ganda. Penelusuran data itu sendiri dilakukan bersama-sama dengan Parpol.
(Awaludin)