4. Mengeluarkan suara seperti gemuruh banjir
Salah seorang warga yang berada di lokasi kejadian, Hendri menggambarkan suara seperti gemuruh banjir saat Jalan Gubeng tersebut ambles.
"Ya suaranya hampir mirip air banjir gitu. Tapi gak nyangka kalau itu jalan ambles," ujarnya saat dihubungi Okezone, Selasa malam.
Hendri melihat langsung di lokasi kejadian, banyak orang yang berlarian akibat panik saat jalanan tersebut ambles.
"Kalau saya lihat kejadiannya jam 21.15 WIB. Ada kali 10 menitan orang - orang itu lari sambil berteriak," ungkapnya.
(Baca Juga: Jalan Gubeng Ambles, Polda Jatim Periksa Direktur PT NEK)
5. Risma minta warga tetap tenang
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, meminta warga Surabaya untuk tetap tenang melalui akun resmi Instagram miliknya @trirismaharini disertai unggahan foto Jalan Gubeng yang ambles.
"Terkait amblesnya Jalan Gubeng, kepada warga Surabaya mohon tetap tenang, dan untuk sementara waktu mohon untuk menghindari Jalan Gubeng serta tidak terpancing dengan berita yang belum tentu kebenarannya," tulis Risma sebagaimana dikutip Okezone dari akun instagram-nya.
Risma menambahkan meminta doa pasca-amblesnya Jalan Gubeng untuk mengambil tindakan selanjutnya.
"Dari sejak menerima laporan para petugas gabungan dari Linmas dan PMK sudah berada di lokasi untuk mengamankan lokasi dan mengambil tindakan yang diperlukan. Mohon doa dari semuanya. Sekiranya perlu bantuan mohon hubungi nomor telefon 112. Terima kasih," lanjutnya.
6. Polisi imbau warga menjauh dari lokasi
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan, menghimbau masyarakat tidak mendekat dan menutup akses ke lokasi kejadian lantaran potensi longsor yang mungkin akan terjadi lagi.
"Semuanya mundur masih ada potensi longsor yang terjadi," imbau Rudi melalui pengeras suara kepada sejumlah warga yang masih terus berdatangan ke lokasi.
Ia pun meminta warga untuk menjauh dan meninggalkan lokasi kejadian guna mempermudah proses penyisiran tim penyelamat.
"Untuk mengamankan lokasi, kami mendirikan pos pengamanan dan daerah pembatas. Sebab tanah seperti masih bergerak, masyarakat dihimbau jangan mendekat ke lokasi," ujar Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan.
(Angkasa Yudhistira)