JAKARTA – Pasca peristiwa amblesnya Jalan Gubeng pada Selasa malam, tepatnya di dekat Rumah Sakit Siloam dan Bank BNI arah Jalan Sumatera, membuat warga sekitar terkejut atas kejadian tersebut.
Dari beberapa fakta yang dirangkum Okezone, Rabu (19/12/2018), setidaknya ada enam hal yang cukup menarik perhatian.
1. Kedalaman lubang lebih dari 10 Meter
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Frans Barung Mangera, mengatakan amblesnya Jalan Gubeng sepanjang 100 meter memiliki lubang dengan kedalaman sekitar 20 meter dan lebar sekira 25 meter.
"Ada yang lubangnya antara 15 meter dan 20 meter, dan lubangnya sepanjang antara kantor BNI dan Toko Elizabeth," kata Frans Barung.
Akibatnya, jalan utama Surabaya Timur yang menuju pusat kota mengalami putus total yang tidak bisa dilalui kendaraan, setelah Surabaya diguyur hujan beberapa hari terakhir.
(Baca Juga: Jalan Raya Gubeng Ambles, Siapa yang Berwenang?)
2. Diduga akibat kesalahan konstruksi pembangunan basement RS Siloam
Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat (BPB Linmas) Kota Surabaya, Edi Kristijanto memastikan jalan yang ambles bukan karena pergerakan lempeng tektonik gempa.
"Bukan, bukan karena gempa atau pergerakan tektonik. Tapi pengerjaan proyek basement-nya RS Siloam," ujar Edi melalui pesan singkat ke Okezone.
Sementara, Kapolda Jawa Timur, Irjen Luki Hermawan menemukan sejumlah masalah terkait pembangunan basement RS Siloam yang menjadi penyebab amblesnya Jalan Raya Gubeng.
"Ada beberapa temuan. Pada bulan Februari 2018 lalu air mengalir saat penggalian. Harusnya air tidak mengalir," kata Luki Hermawan.
Senada dengan itu, Kepala Badan Pembangunan dan Perencanaan Kota (Bappeko) Surabaya, Eri Cahyadi menduga adanya kesalahan konstruksi dari pengerjaan proyek basement RS Siloam yang tak sesuai dengan standar konstruksi yang ada.
"Kita akan cek izinnya. Ini yang menyebabkan sampai bisa ambles. Dinding penahannya mungkin tidak sesuai, berlubang dan berjarak," terang Eri melalui singkatnya.
(Baca Juga: Ahli Geologi Dikerahkan Selidiki Penyebab Amblesnya Jalan Raya Gubeng)
3. Ada pengalihan jalan, 4 titik jalan ditutup
Saat ini, Polda Jatim memfokuskan kepada pengalihan arus lalu lintas akibat amblesnya jalan protokol tersebut.
"Fokus kita pada soal pengalihan kendaraan , karena ini salah satu jalan protokol menuju pusat kota," kata Jubir Polda Jatim, Kombes Frans Barung Mangera.
Hal ini dia tekankan karena Jalan Raya Gubeng merupakan jalan protokol yang menghubungkan wilayah Surabaya barat, timur dan selatan, menuju pusat kota. Akibatnya, 4 titik jalan ditutup dan diberlakukan rekayasa lalu lintas. Sehingga pengguna jalan bisa melewati jalur alternatif.
Keempat titik tersebut meliputi Jalan Raya Gubeng sisi Utara, Jalan Sumbawa, Jalan Raya Gubeng sisi Selatan dan Lampu Merah Jalan Ngagel menuju Jalan Sulawesi.
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan menyatakan, dengan ditutupnya beberapa ruas jalan di sekitar jalan Gubeng, ada sejumlah jalur alternatif yang bisa dilalui oleh penggendara motor maupun pengemudi mobil.
"Sehingga aktivitas masyarakat Surabaya tidak terganggu. Kami juga mendirikan pos pengamanan di sekitar amblesnya jalan Gubeng. Kami meminta masyarakat untuk tidak mendekati lokasi amblesnya jalan Gubeng demi keselamatan bersama," tandas Rudi.
4. Mengeluarkan suara seperti gemuruh banjir
Salah seorang warga yang berada di lokasi kejadian, Hendri menggambarkan suara seperti gemuruh banjir saat Jalan Gubeng tersebut ambles.
"Ya suaranya hampir mirip air banjir gitu. Tapi gak nyangka kalau itu jalan ambles," ujarnya saat dihubungi Okezone, Selasa malam.
Hendri melihat langsung di lokasi kejadian, banyak orang yang berlarian akibat panik saat jalanan tersebut ambles.
"Kalau saya lihat kejadiannya jam 21.15 WIB. Ada kali 10 menitan orang - orang itu lari sambil berteriak," ungkapnya.
(Baca Juga: Jalan Gubeng Ambles, Polda Jatim Periksa Direktur PT NEK)
5. Risma minta warga tetap tenang
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, meminta warga Surabaya untuk tetap tenang melalui akun resmi Instagram miliknya @trirismaharini disertai unggahan foto Jalan Gubeng yang ambles.
"Terkait amblesnya Jalan Gubeng, kepada warga Surabaya mohon tetap tenang, dan untuk sementara waktu mohon untuk menghindari Jalan Gubeng serta tidak terpancing dengan berita yang belum tentu kebenarannya," tulis Risma sebagaimana dikutip Okezone dari akun instagram-nya.
Risma menambahkan meminta doa pasca-amblesnya Jalan Gubeng untuk mengambil tindakan selanjutnya.
"Dari sejak menerima laporan para petugas gabungan dari Linmas dan PMK sudah berada di lokasi untuk mengamankan lokasi dan mengambil tindakan yang diperlukan. Mohon doa dari semuanya. Sekiranya perlu bantuan mohon hubungi nomor telefon 112. Terima kasih," lanjutnya.
6. Polisi imbau warga menjauh dari lokasi
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan, menghimbau masyarakat tidak mendekat dan menutup akses ke lokasi kejadian lantaran potensi longsor yang mungkin akan terjadi lagi.
"Semuanya mundur masih ada potensi longsor yang terjadi," imbau Rudi melalui pengeras suara kepada sejumlah warga yang masih terus berdatangan ke lokasi.
Ia pun meminta warga untuk menjauh dan meninggalkan lokasi kejadian guna mempermudah proses penyisiran tim penyelamat.
"Untuk mengamankan lokasi, kami mendirikan pos pengamanan dan daerah pembatas. Sebab tanah seperti masih bergerak, masyarakat dihimbau jangan mendekat ke lokasi," ujar Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan.
(Angkasa Yudhistira)