Bardintzef juga memperingatkan bahwa “kita harus waspada sekarang karena gunung api itu (Anak Krakatau) sudah tidak stabil.”
Teeuw mengatakan survei sonar perlu dilakukan untuk memetakan dasar laut sekitar Gunung Anak Krakatau. Tapi “sayangnya, butuh berbulan-bulan untuk mengatur dan melaksanakan survei laut dalam,” tambah Teeuw.
Tapi “tsunami mematikan yang disebabkan oleh letusan-letusan gunung berapi sangat jarang terjadi. Salah satu yang paling terkenal (dan mematikan) disebabkan oleh letusan Krakatau pada 1883.”
(Qur'anul Hidayat)