KUPANG - Bupati Timor Tengah Utara (TTU) Provinsi Nusa Tenggara Timur Raymundus Sau Fernades membantah ikut menganiaya warganya saat melakukan kunjungan lapangan ke sebuah desa daerah batas negara itu. Bahkan, bupati dua periode itu mengungkapkan bahwa yang terjadi adalah penghadangan yang dilakukan warga saat dia bersama rombongannya melakukan kunjungan lapangan.
"Itu kejadiannya saya dan rombongan itu dihadang dan tidak ada penganiayaan atau cekik mencekik," tulis Ray Fernandes melalui pesan pendeknya, Kamis (10/1/2019).
Baca juga: Minta Dikerokin Istri Orang, Pria Ini Babak Belur Dipukuli Suami yang Cemburu
Menurutnya, cerita kejadian tersebut telah dipelintir oleh berbagai pihak dan akhirnya sudah membias. "Sekarang ini sudah bias jauh sekali," katanya.
Sebelumnya, Bupati Raymundus Fernandes diduga kuat ikut serta menganiaya warganya yang menolak lahannya dijadikan sebagai lokasi tambak garam. Bersama ajudan dan supir serta seorang pimpinan dinas setempat, Bupati TTU dua periode itu ikut mencekik Yohakim Ulu Besi seorang petani miskin berusia 54 tahun warga Desa Ponu, Kecamatan Biboki Anleu.
Baca juga: Adu Komentar di Youtube, Warga Tangerang Babak Belur Dipukuli Anggota Ormas