Pesawat penangkut barang tersebut terdeteksi Senin pagi di Udara Indonesia. Kemudian pesawat tempur F16 dengan callsign Rydder Flight yang diawaki oleh Kapten Pnb Barika (TS1627) dan Kapten Pnb Anang (TS-1633) berhasil melakukan kontak visual dengan B777 ET-AVN dan melakukan komunikasi pada frekuensi darurat.
Selanjutnya TNI AU memaksa pilotnya untuk mendaratkan pesawatnya di Bandara Hang Nadim Batam untuk dilakukan proses hukum. Setelah melalui proses negosiasi dengan pilot Ethiopian Air akhirnya pada pukul 09.33 WIB pesawat B777 ET-AVN mendarat di Bandara Hang Nadim Batam.
Usai pesawat asing itu mendarat, dua pesawat tempur dari Skadron 16 Lanud Roesmin Nurjadin pukul 09.42 WIB. Kemudian pilot Ethiopian Air diperiksa oleh pihak TNI. Untuk proses hukum akan ditangani oleh TNI AU di Lanud Raja Haji Fisabillah, Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau.
"Pesawat tersebut berangkat dari Ethiopia dengan tujuan Hongkong. Untuk menanganan selanjutnya oleh Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas), "imbuh jendral bintang satu ini.
Baca Juga: Rencana Strategis TNI AU untuk Memperkuat Pertahanan Udara Indonesia
(Edi Hidayat)