JAKARTA - Pidato kebangsaan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dinilai hanya daur ulang dari yang disampaikan sebelumnya.
”Pidato Pak Prabowo semalam adalah penerjemahan dari apa yang disebut beberapa bulan lalu sebagai economis stupidity, ekonomi kebodohan. Bagi Prabowo, Pak Jokowi itu salah arah mengelola kebijakan ekonomi, efeknya banyak orang miskin, banyak orang nganggur, yang kaya dan yang miskin semakin lebar," ujar Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, Selasa (15/1/2019).
Menurut Adi, Prabowo tidak peduli dengan data BPS bahwa angka kemiskinan dan pengangguran turun. Sebab narasi yang dibangun adalah Jokowi selama 4 tahun ini gagal menjadi pemimpin republik ini.
“Ini hanya sebagai daur ulang gagasan-gagasan Prabowo tentang pemerintah Jokowi yang dianggap gagal,” ujarnya.
Dari pidato Prabowo tadi malam, Adi juga menyoroti monopoli Prabowo dalam menyampaikan visi dan visi. Padahal, publik terutama undecided dan swing voter menunggu Sandiaga yang dinilai sebagai pembeda.