“Pak Prabowo semalam terlampau dominan dan monolog, bahwa panggung Pilpres sebagai penantang itu seakan-akan ingin diklaim hanya milik Prabowo. Kalau begini kondisinya, Sandi ini seakan-akan hanya sebagai pelengkap,” katanya lagi.
(Baca Juga: Pidato Prabowo Dianggap Menihilkan Prestasi Jokowi dan Penuh 'Retorika Teleprompter')
Direktur Parameter Politik Indonesia ini mengakui Prabowo pandai memberikan narasi-narasi besar dengan jargon-jargon besar yang di pilih. Seperti Indonesia harus mandiri, baik secara ekonomi, politik, energi. Tetapi, ia melihat Prabowo tidak menjelaskan solusi yang ditawarkan.
“Pak Prabowo juga miskin memberikan contoh-contoh dari kasus yang dianggap tidak sukses. Misalnya ketika Prabowo bilang BUMN itu ambruk, itu BUMN yang mana. Menyebut Garuda, PLN dan Pertamina, apa betul PLN dan Pertamina itu ambruk," ujarnya.