GADGET sudah menjadi barang yang begitu mudah dimiliki. Harga yang semakin terjangkau dan layanan internet yang kian murah, menjadikan gadget seperti ponsel digunakan seluruh kalangan, baik tua maupun kawula muda.
Khususnya anak-anak, penggunaan gadget harus dikontrol sehingga anak tidak kebablasan berselancar di dunia maya. Seperti diketahui, konten negatif bertebaran di internet, mulai dari pornografi hingga perjudian.
Tentunya, anak perlu didampingi ketika mengakses gadget mereka. Hal ini dilakukan agar mereka tidak menjadi 'korban' yang diakibatkan efek buruk dari tayangan atau konten negatif tersebut.
Setidaknya ada tiga pendekatan untuk melindungi anak dari bahaya konten negatif. Pengamat keamanan siber, Pratama Persadha menjelaskan, tiga pendekatan itu mulai dari pendekatan hukum hingga edukasi kepada orangtua.
Untuk pendekatan hukum, pemerintah serta DPR membuat Undang-Undang yang mengikat para penyedia platform internet, baik aplikasi maupun web untuk tunduk dan patuh pada aturan. Minimal adalah untuk tidak bertentangan dengan norma adat, budaya dan agama di Tanah Air.