BPN Prabowo-Sandi 20 Kali Melapor terkait Fitnah, Belum Ada yang Ditindak

Harits Tryan Akhmad, Jurnalis
Sabtu 26 Januari 2019 13:17 WIB
Anggota Bidang Hukum BPN Prabowo-Sandi, Habiburokhman. (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA – Anggota Bidang Hukum Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Habiburokhman, mengatakan pihaknya sudah membuat puluhan laporan terkait fitnah yang ditujukan kepada pasangan calon nomor urut 02 itu. Sayangnya, sampai sekarang belum ada pelaku yang ditangkap.

"Kami sudah membuat laporan, 20 laporan BPN ke Bareskrim, ke Bawaslu, dan Dewan Pers soal fitnah dan penceramah nama baik, terutama kepada paslon kami," kata Habiburokhman di Diskusi Polemik MNC Trijaya Network dengan tema 'Hantu Kampanye Hitam', di D'Consulate Resto and Lounge, Jalan KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu (26/1/2019).

(Baca juga: BPN Prabowo Sebut Tabloid Indonesia Barokah Jatuhkan Pasangan Capres)

Politikus Partai Gerindra itu menyebutkan, hingga kini laporan tersebut tidak ada perkembangannya dan terkesan dibiarkan saja. Sebut saja kampanye hitam yang menyerang Sandiaga Uno melalui sebuah situs skandal yang sempat booming kala itu.

"Di satu sisi ada orang yang ngetik, besoknya ditangkap. Ketika kita melapor, ketika fitnah kepada Sandiaga melalui skandalsandiaga.com itu masuk di bulan September, di bulan keempat ini di Bareskrim," ucap Habiburokhman.

(Baca juga: BPN Yakin Tabloid Indonesia Barokah Bukan Produk Pers karena Menyudutkan)

Ia mengatakan, saat ini pihaknya hanya bisa menunggu proses laporan tersebut dan berharap segera ada tindakan kepada pelaku yang sudah terang-terangan melakukan fitnah kepada Prabowo ataupun Sandiaga Uno.

"Jadi kasus-kasus seperti itu di luar kekuasaan kami. Kami hanya bisa melapor dan menunggu diproses. Kalau hak tersebut bisa berlarut dan tidak ditangkkap, maka tidak heran akan muncul itu (fitnah dan berita bohong) dan terang-terangan," ujar Habiburokhman.

(Hantoro)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya