Ia mengatakan, warga sebagian Desa Sendangrejo di Kecamatan Minggir juga merasakan dampak hujan yang disertai angin. "Dua pohon tumbang, satu rumah rusak sedang dan memutuskan satu jaringan listrik, nihil korban jiwa," katanya.
Kepala Kelompok Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Iklim Mlati Djoko Budiyono mengatakan, salah satu penyebab terjadinya hujan es adalah aktivitas awan Cumolonimbus (CB), yang umumnya terbentuk antara siang dan sore hari.
"Awan rendah yang pertumbuhannya vertikal menjulang ke atas. Awan itu berbentuk gumpalan seperti bunga kol dan menyerupai huruf T," katanya.
Ia menjelakan, puncak awan itu sangat tinggi sehingga suhu bagian atas awan sampai minus. "Akibatnya, bentuk partikel di atasnya adalah kristal-kristal es. Kristal es di bagian atas inilah yang bisa turun ke bumi dalam bentuk es," katanya.