Pekerjaan di pengolahan daging dimulai saat Vita pertama kali datang ke Australia pada awal 2018. Di mana ia mendapat tawaran kerja di pabrik pengolahan di Warnambool, kawasan pinggiran di Victoria.
Tanpa pengalaman sama sekali soal daging, manajernya saat itu menempatkan Vita di bagian bagging atau pengemasan. Bagian ini dianggap cocok untuk Vita.
Lulusan Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Brawijaya tersebut mengaku bisa banyak menabung dari upah yang diterima.
"Kita bisa banget menabung, sekitar Rp28 juta per bulan, tapi ini dari pengalaman sendiri ya," kata Vita yang mengaku memang hidup sederhana.
"Saya selalu masak sendiri, beli daging di pabrik yang lebih murah, dan sewa akomodasi AUD80 (sekira Rp800 ribu) per minggu," ucapnya.
Setelah menyelesaikan program WHV, Vita berkeinginan kembali ke Indonesia.
Pengalaman lain diceritakan oleh Rendy Anugerah asal Makassar yang kini bekerja di pabrik pengolah daging di kawasan Tamworth, New South Wales.