NEW YORK - Arab Saudi "secara serius membatasi" kemampuan Turki dalam menyelidiki kasus pembunuhan jurnalis senior Saudi, Jamal Khashoggi, kata anggota tim pakar PBB.
Laporan awal investigasi tim pakar PBB mengungkapkan tim penyelidik Turki tidak diizinkan masuk ke kantor konsulat Saudi di Istanbul, lokasi wartawan itu dibunuh.
Baca juga: Arab Saudi Tegaskan Tekad Mengejar Keadilan bagi Jamal Khashoggi
Jamal Khashoggi terakhir kali terlihat memasuki konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober 2018.
Pria 59 tahun itu adalah pengkritik terkemuka terhadap Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman.
Para pejabat AS dilaporkan mengatakan bahwa operasi pembunuhan seperti itu membutuhkan persetujuan sang putra mahkota
Baca juga: Putra Mahkota Saudi Bebas dari Pembunuhan Khashoggi, Raja Salman Puji Sistem Yudisial
Tetapi para pejabat Saudi bersikeras Khasoggi dibunuh oleh beberapa agen intelijen Saudi yang bertindak "liar" dan bukan atas perintah Pangeran Mohammed.
Saudi sejauh ini telah mengajukan 11 orang ke pengadilan terkait kasus pembunuhan tersebut dan dalam proses menjatuhkan hukuman mati terhadap lima orang diantaranya.