CHINA - Turki meminta China untuk menutup kamp-kamp detensi, menyusul kabar kematian seorang musisi terkenal dari etnis minoritas Uighur.
Abdurehim Heyit diduga telah menjalani hukuman selama delapan tahun di wilayah Xinjiang, tempat jutaan kaum Uighur dilaporkan sedang ditahan.
Pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan para orang Uighur itu menjadi sasaran "penyiksaan" di "kamp konsentrasi".
Baca juga: Indonesia Bisa Tekan China untuk Selamatkan Muslim Uighur
Pemerintah China mengatakan fasilitas tersebut adalah kamp re-edukasi.
Uighur adalah kelompok minoritas Muslim berbahasa Turki yang berbasis di wilayah Xinjiang, China bagian barat, yang diawasi ketat oleh otorita China.
Apa kata Turki?