“Investigasi terhadap masalah ini masih berlangsung,” kata juru bicara kepolisian ACT, sebagaimana dilansir dari Daily Mail, Rabu (13/2/19).
“Siapa pun yang menyaksikan insiden itu, atau yang memiliki informasi tentang insiden ini yang dapat membantu polisi, dihimbau untuk menghubungi Crime Stoppers,” tambahnya.
Usai serangan itu, salah seorang mahasiswi kembali ke Indonesia sementara yang lainnya memutuskan untuk pergi ke Brisbane dan tinggal bersama anggota keluarganya.
Universitas Canberra dan Universitas Nasional Australia, tempat di mana kedua mahasiswi itu menempuh pendidikan mereka, menyatakan turut prihatin dan sedih mendengar mahasiswi mereka menjadi korban penyerangan.
“Kami semua terkejut bahwa ini terjadi di Canberra, sebuah kota di mana insiden sangat jarang terjadi,” ujar pihak universitas.
“Kami bekerja sama satu sama lain, dengan kepolisian ACT, pemerintah ACT, kelompok perwakilan mahasiswa kami dan organisasi masyarakat untuk menjaga kampus dan komunitas kami aman, serta Canberra agar menjadi tempat di mana mahasiswa kami dapat tinggal, belajar, dan tumbuh dengan aman.”