Pemecatan McCarrick dilakukan di saat gereja Katolik Roma tengah bergumul dengan krisis pelecehan seksual yang telah terjadi selama puluhan tahun. Dalam beberapa tahun terakhir berbagai penyelidikan mengungkap bahwa para pendeta yang diketahui melakukan kejahatan tersebut justru dipindahkan dari satu paroki ke paroki lainnya, alih-alih dipecat atau diserahkan ke pihak berwenang.
Dengan keputusan itu, Paus Fransiskus tampaknya mengirimkan sinyal bahwa para pejabat tinggi gereja pun akan menerima konsekuensi jika melakukan pelecehan seksual atau kejahatan lainnya.
Pemecatan itu berarti McCarrick tidak lagi bisa menyebut dirinya sebagai pastur dan tidak diizinkan untuk merayakan sakramen meskipun dia masih diperbolehkan untuk melayani orang yang sekarat atau dalam keadaan darurat.
Tuduhan pelecehan seksual yang dilakukan McCarrick terjadi beberapa dekade sebelum dia menjadi Kardinal di AS. McCarrick yang saat ini tinggal di Kansas mengatakan dia tidak ingat akan kasus pelecehan seksual terhadap seorang anak laki-laki berusia 16 tahun yang terjadi lebih dari 50 tahun lalu.
(Rahman Asmardika)