JAKARTA - Pemerintah meningkatkan jumlah penerima program Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas menjadi 1.000 pesantren di 2019. Angka ini melonjak berkali-kali lipat dari dua tahun sebelumnya masing-masing 50 dan 75 pesantren.
"Pertama waktu kita rintis 50 BLK Komunitas pesatren, lalu naik menjadi 75 BLK. Lalu tiba-tiba loncat dari 1.000 BLK. Saya sampai kaget karena saking senangnya melihat komitmen beliau pada dunia pesantren yang begitu konkrit dan nyata," kata Menteri Tenga Kerja Hanif Dhankiri dalam acara Perjanjian Kerjasama BLK Komunitas 2019 di Jakarta, Rabu (20/2/2019).
Hanif menerangkan, penyerahan bantuan program BKL Komunitas 2019 terbagi dalam dua termin. Termin pertama yang berlangsung hari ini dengan jumlah penerima sebanyak 500 pesantren. Sisanya 500 lagi akan dilakukan pada pertengahan Maret 2019.
Program BLK Komunitas nilainya Rp1 miliar per pesantren penerima. Dana tersebut mencakup pembangunan gedung workshop, peralatan lengkap untuk satu kejuruan, bantuan operasional kelembagaan, dan subsidi program pelatihan.
Penentuan kejuruan di BLK Komunitas berdasarkan permintaan pihak pesantren agar tepat sasaran. Kejuruannya meliputi teknik otomotif sepeda motor; teknik las; pengolahan hasil pertanian; pengolahan hasil perikanan; wood-working; teknologi informasi dam komunikasi; menjahit atau fasyen; teknik pendingin dan listrik; industri kreatif, dan kejuruan bahasa.
Program BLK Komunitas, sambung Hanif, tujuannya untuk meningkatkan SDM Para santri dan masyarakat sekitar pesantren. "Dengan hadirnya BLK ini, maka santri dan masyarakat sekitar pesantren memiliki akses untuk mendapatkan pelatihan kerja yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja lokal," pungkasnya.