JAKARTA - Alumni Hafidz dari Kampus PTIQ dan Forum Ukhuwah Imam Jakarta menyayangkan atas tindakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta yang telah memfasilitasi acara Munajat 212 yang digelar Kamis, 21 Februari 2019 di Monas, Jakarta Pusat.
Pernyataan tersebut disampaikan ketika mendatangi Kantor MUI Pusat di kawasan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (25/2/2019). Menurut mereka, Munajat 212 merupakan acara yang bermuatan politis.
"Kami dari keluarga besar dari Alumni Nnsan Hafidz Quran dari kampus PTIQ dan pengurus masjid Jakarta ingin menyampaikan beberapa hal," ujar Syaefudin selaku Dewan Pembina Insan Hafidz PTIQ dan Forum Ukhuwah Imam Jakarta.
"Yang pertama menyikapi tentang acara Munajat 212 kami tidak sepakat MUI DKI memfasilitasi acara yang berbau politik, jelas karena ada simbol-simbol dan orasi-orasi tokoh politik," tambahnya.
Baca Juga: Doa Neno Warisman di Munajat 212 Dinilai Berbahaya
Syaefudin pun menilai kalau MUI DKI tidak netral dalam memfasilitsi negara tersebut karena tidak nampaknya kedua belah pihak dari masing-masing pasangan calon presiden dan wakil presiden dalam acara itu. Justru yang nampak hanyalah satu pihak pasangan capres dan cawapres.