Turunnya kawanan monyet ini memang cukup mengganggu, sebab mereka juga merambah lahan pertanian. Tak hanya sayur, bahkan pohon tembakau juga ikut rusak karena mereka suka mengkonsumsi bagian batang tembakau yang rasanya manis. Namun karena disebabkan oleh fenomena alam, turunnya monyet ini tak bisa dihindari.
"Di beberapa lokasi, monyet turun malahan sampai ke pemukiman warga," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dusun Stabelan, Desa Tlogolele, Maryanto mengatakan, keluarnya kawanan monyet kali ini dari kawasan hutan bukan hal baru bagi warga setempat. Sebab warga sudah sering berinteraksi dengan kawanan monyet yang mencari makanan hingga ke rumah-rumah warga. Biasanya, jenis primata ini bergerak dalam satu kawanan dengan jumlah anggota belasan hingga puluhan ekor.
"Kalau di Desa Tlogolele, hampir semua dukuh sering didatangi monyet, sebab wilayahnya memang berbatasan dengan kawasan hutan. Jadi sudah biasa," katanya.
(Awaludin)