Saurip pun merespons pernyataan Kivlan dengan mengatakan bahwa pergeseran pasukan serta perubahan perintah adalah hak Panglima ABRI.
“Gua nih, meski kolonel, di samping Wiranto,” kata Saurip. Ia menambahkan, “Memberangkatkan pasukan adalah tugas Pak Wiranto. Di tengah jalan ada perubahan, itulah fungsinya Pak Wiranto, itulah haknya Pak Wiranto.”
Saurip meminta kepada Kivlan agar persoalan Kerusuhan Mei 98 tidak hanya berpatok pada asumsi karena akan membuat Indonesia semakin ketinggalan dengan negara lain.
(Rachmat Fahzry)