Jokowi dan Prabowo (Okezone)
Tudahan tersebut dianggap mengada-ada oleh NU. Rumadi berkata, antisipasi potensi negatif istilah kafir justru semestinya menguntungkan Prabowo.
"Orang tua dan sebagian saudara calon presiden nomor urut dua non-Muslim. Jadi merekalah yang sebenarnya justru diuntungkan," kata Rumadi.
Persekusi
Dalam catatan lembaga pemantau HAM, Setara Institute, istilah kafir kerap berkaitan dengan pola hubungan antara umat agama mayoritas dan minoritas.
Direktur Setara, Halili, menilai upaya menghindari penggunaan istilah kafir dalam ruang publik dapat menekan potensi konflik antarkelompok agama.
"Dalam kasus gangguan terhadap tempat ibadah, sebagian besar yang dilakukan terhadap non-Muslim disebabkan pelabelan itu (kafir)."
"Tanpa label itu, kecil kemungkinan persekusi tempat ibadah agama lain," kata Halili.
Setara mencatat, selama 2018 terjadi 109 pelanggaran atas kebebasan beragama dan berkeyakinan. Sebagian besar kasus itu dilakukan kelompok atau individu non-negara.
(Foto Adek Berry/AFP)