Warga sejak awal curiga dengan banyaknya perempuan muda yang berkumpul keluar-masuk pijat "Intan". Dugaan itu diperkuat, dengan ungkapan-ungkapan para pelanggan hidung belang yang datang ke warung milik warga sekitar.
"Tamu-tamunya banyak yang cerita di warung kita sambil minum kopi, katanya tarifnya kemahalan karena terapisnya muda-muda. Kalau malam penuh parkiran, mobil, motor sampai parkir di depan halaman warung kita," lanjutnya.
Keresahan yang sama disampaikan warga lainnya. Mereka berharap, agar lokasi pijat "Intan" segera ditutup lantaran mengumbar praktik asusila berkedok pijat kesehatan. Meski begitu, warga tak mau menempuh jalur "main hakim" sendiri dan mendesak aparat terkait turun ke lapangan guna menertibkannya.
"Keinginan kita segera ditutup, itu aspirasi warga. Ya bisa saja ada orang-orang kuat dibelakangnya yang menentang, maka nya kita minta aparat tegas, jadi apa yang digaungkan oleh Ibu Wali Kota Airin tentang Tangsel Kota Cerdas, Modern dan Religius itu sesuai fakta, bukan malah seperti ini," tukas warga lainnya.
(Awaludin)