SINGARAJA - Sejumlah rumah di perbatasan antara Kelurahan Kampung Baru dengan Kelurahan Banyuning, Kecamatan Buleleng, Bali tergenang banjir Kamis 7 Maret malam. Banjir terjadi karena irigasi tidak mampu menampung volume air hujan. Ini kemudian ditambah parah dengan tersumbatnya permukaan irigasi oleh sampah kiriman, ranting hingga pohon sampai potongan kayu.
Pantauan di lapangan Jumat (8/3/2019), aliran banjir masih terlihat deras. Ada empat rumah warga Kelurahan Banyuning masih tergenang. Ketinggian air bervariasi antara 30 centimeter hingga 50 centimeter. Seperti terjadi di rumah Nyoman Astika tergenang dari pekarangan dan kamar tidur.
Dia mengatakan, sebelum banjir terjadi hujan deras saat warga merayakan Nyepi. Saat hujan bertambah deras, air dari irigasi di sebelah barat rumahnya tepatnya di wilayah Kampung Baru meluap. Air kemudian meluap menggenang badan jalan dan masuk pekarangan rumahnya. Dia sempat memindhkan barang-barang perlengkapan rumah tangga agar tidak ikut terendam.
Meski ruang kamar terendam, namun dia terpaksa tidur di atas tempat tidur dari bambu yang agak tinggi, sehingga tidak terendam air. Dia pun tidak mengungsi karena tidak tahu ke mana harus mengungsi. Apalagi, dari pengalaman terdampak banjir, ketika hujan reda genangan air akan kembali surut.
“Malam hari saat hujan air dari selokan di dekat Toko Wisma itu meluap dan merendam rumah kami. Sudah langganan seperti ini penyebabnya selokan itu tersumbat sampah,” katanya.
Senada diungapkan Budiawan (39), warga Kampung Baru. Dia mengatakan, air banjir baru surut Jumat pagi. Ketika banjir, rumahnya dan beberapa tetangganya terendam air dengan kedalaman sekitar 50 centi meter.