Kendati IP address yang terlacak berasal dari dalam dan luar negeri, Arief mengatakan, pelakunya bisa berasal dari mana saja. "Yang pakai IP address dalam negeri orangnya bisa dari luar, yang pakai IP address dari luar bisa juga sebetulnya dari dalam," katanya.
(Baca Juga : Selain Baca Buku dan Kitab Klasik, Ini Jurus Ma'ruf Amin Hadapi Debat)
Arief menegaskan upaya peretasan tersebut tidak mengganggu jalannya proses pemilu. Pasalnya hingga kini tim IT dari KPU beserta stakeholder lainnya masih bisa menangkal serangan tersebut. Apalagi hasil final penghitungan suara ditentukan secara manual, tidak melalui sistem.
"Sampai sekarang sudah bisa ditangani," ucap Arief.
(Baca Juga : Soal Quick Count, KPU Patuhi Putusan MK)
(Erha Aprili Ramadhoni)