"Coba cek deh di KPU, dalam setiap pemilu pasti penuh orang yang mendaftarkan diri menjadi pemantau yang berasal dari luar negeri. Sama seperti para aktivis kita juga kan banyak yang jadi pemantau pemilu di negara lain," tuturnya.
Mantan Bupati Purwakarta tersebut pun mengaku, pihaknya dulu sering di wawancara oleh para pemantau pemilu dari Australia dan Amerika.
Baca juga: Timses Sebut Suara Jokowi-Ma'ruf Amin di Kalteng Capai 55%
"Jadi kalau ada kehadiran pemantau dari luar negeri, itu merupakan hal yang biasa dan sudah berlangsung sangat lama dan tidak perlu di khawatirkan," ujarnya.
Diketahui Tim pemantau pemilu yakni, lembaga swadaya masyarakat (LSM), lembaga pemantau dari luar negeri, dan perwakilan negara sahabat di Indonesia. Dalam menjalankan tugas tersebut, memang telah tertuang dalam peraturan Bawaslu nomor 4 tahun 2018 tentang pemantau Pemilu.
(Fakhri Rezy)