Responden yang sangat besar kemungkinannya mengubah pilihannya di Pilpres sebesar 3 persen. Sedangkan pemilih yang cukup besar kemungkinan mengubah pilihannya sebesar 13 persen. Sementara itu, pemilih yang kecil kemungkinan merubah pilihannya 48 persen, dan sangat kecil kemungkinannya 34 persen. Sedangkan yang tidak menjawab 2 persen.
"Di antara pendukung paslon, total ada sekitar 82 persen yang kecil kemungkinannya untuk berubah. Selebihnya masih besar kemungkinannya untuk berubah yakni sekitar 16 persen. Pemilih yang masih besar peluangnya mengubah pilihan inilah yang disebut swing voters," terang Burhanuddin.
Survei Indikator Politik Indonesia dilakukan pada 22 sampai 29 Maret 2019. Populasi dalam survei ini adalah seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang berumur 17 tahun atau lebih.
Baca juga: Pembangunan Indonesia Timur Tegaskan Jokowi Sebagai Pemimpin yang Kerja Nyata Bukan Retorika
Populasi itu dipilih secara multistage random sampling dengan jumlah responden sebanyak 1.220 sebagai sampel basis. Margin of error +/- 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Responden asli sebesar 88,1 persen dan responden pengganti 11,9 persen.
(Fakhri Rezy)