Pada 2013, dia melakukan penelitian di Musium Nasional Nairobi ketika meminta untuk melihat isi koleksi berlabel "hyena", lapor National Geographic.
Rahang, tulang-belulang, serta gigi makhluk itu disimpan di museum tersebut setelah ditemukan di sebuah penggalian di Kenya bagian barat pada akhir 1970-an.
Borths bekerja sama dengan peneliti lain, Nancy Stevens. Lalu pada 2017, mereka mulai menganalisis spesimen fosil yang tidak biasa tersebut.
Temuan mereka dilaporkan dalam Jurnal Vertebrate Paleontology pekan ini.
(Hantoro)