Sri Lanka Berlakukan Keadaan Darurat

Agregasi VOA, Jurnalis
Selasa 23 April 2019 08:10 WIB
Ledakan
Share :

Presiden Maithripala Sirisena dijadwalkan akan mengadakan pertemuan dengan sejumlah diplomat di ibukota Kolombo hari Selasa

ini (23/4/2019) untuk meminta mereka membantu melacak kemungkinan kaitan antara para penyerang di Sri Lanka dengan kelompok-kelompok militan di luar negeri.

Jemaah Tauhid Nasional Dituding Bertanggung Jawab

Para pejabat itu mengatakan mereka yakin tujuh pembom bunuh diri yang melakukan serangan itu adalah bagian dari Jemaah Tauhid Nasional (NTJ), kelompok yang melancarkan serangan terkoordinasi terhadap tiga gereja terkemuka dan empat hotel mewah, yang menewaskan sedikitnya 290 orang, termasuk sejumlah warga asing. Belum banyak yang diketahui tentang NTJ. Kelompok ini baru menarik perhatian karena dinilai bersalah dalam pengrusakan beberapa patung Budha.

 baca juga: Polisi Sri Lanka Temukan 87 Detonator Bom di Dalam Bus

Kekhawatiran akan terjadinya lebih banyak ledakan bom menyeruak hari Senin (22/4) ketika 87 bom ditemukan di terminal bis utama di Kolombo. Sebuah bom bahkan meledak di sebuah mobil mini-van yang diparkir di dekat gereja yang dilewati banyak orang yang melarikan diri ketika bom-bom meledak sehari sebelumnya. Ledakan di mobil itu terjadi ketika aparat keamanan sedang berupaya menjinakkannya.

Jalan-jalan di Kolombo sepanjang Senin (22/4) ini sepi, banyak fasilitas publik, toko, pasar dan pusat perbelanjaan yang masih tutup. Tentara bersenjata dan anjing pelacak bom tampak dimana-mana, menggantikan wisatawan yang biasanya terlihat memadati jalan dan kawasan hotel yang menghadap ke pantai.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya