SRI LANKA - Sementara ribuan penjaga dikerahkan di berbagai penjuru Sri Lanka untuk mengamankan tempat-tempat ibadah, warga Muslim melaksanakan salat Jumat (26/4), kurang dari sepekan setelah serangan bom maut pada Minggu Paskah(21/4) di gereja-gereja dan hotel-hotel di ibu kota negara itu.
Ekstremis Muslim dituding sebagai pelaku serangan-serangan itu.
Baca juga: Gerebek Markas Teroris, Petugas Sri Lanka Temukan Belasan Mayat
“Semua cemas,” ujar Abdullah Mohammed, usia 48 tahun, kepada kantor berita Associated Press sebelum sholat. “Bukan hanya Muslim, umat Budha, Kristen, Hindu, semua cemas.”
Pasukan keamanan menyisir negara itu, melacak apa yang mereka katakan adalah puluhan militan lokal yang terkait kelompok teroris ISIS, yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan-serangan pada hari Paskah itu. Juru bicara militer mengatakan, baku tembak meletus Jumat (26/4) di Provinsi Eastern dalam operasi pencarian.