Baca juga: Pemuda Saudi Dihukum Pancung karena Kirim Pesan via WhatsApp
“Eksekusi massal baru-baru ini, sebagian besar merupakan bagian dari tindakan kekerasan yang lebih luas terhadap kelompok minoritas Syiah di Arab Saudi. Ini telah berlangsung lama, tetapi tampaknya semakin meningkat di masa kepemimpinan Putra Mahkota Mohammed bin Salman,” imbuh Nassif.
Ditambahkannya, pejabat-pejabat Arab Saudi melihat ada “iklim yang sangat anti-Iran di Washington DC dan mereka mencoba mengaitkannya dengan komunitas Syiah di negara mana pun, apakah di Lebanon, Yaman, hingga Iran, untuk membenarkan perilaku mereka di dalam dan luar negeri.”
Eksekusi minggu lalu merupakan yang terbesar dalam satu hari di Arab Saudi sejak tahun 2016, ketika pemerintah mengeksekusi 47 orang karena kejahatan terkait terorisme. Diantara mereka yang dieksekusi tahun 2016 lalu itu adalah empat aktivis Syiah, termasuk ulama terkemuka Nimr al-Nimr, yang kematiannya memicu demonstrasi komunitas Syiah di seluruh kawasan itu. Di Iran, demonstran menyerang Kedutaan Besar Arab Saudi di Teheran. Sejak saat itu kantor kedutaan itu ditutup dan hubungan Arab Saudi-Iran tidak pernah membaik.
Baca juga: Tak Ingin Saudara Perempuannya Menyetir, Pria Saudi Bakar Mobil