JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) serius ingin memindahkan Ibu Kota Indonesia dari Jakarta ke luar Pulau Jawa. Ada tiga alternatif daerah yang disiapkan, tapi Jokowi tak menyebut nama daerahnya.
Melalui akun media sosialnya, Jokowi menyebutkan luas lahan daerah alternatif pemindahan Ibu Kota negara.
“Sejauh ini, sudah tiga alternatif daerah yang lahannya siap untuk menjadi ibu kota baru. Ada yang 80.000 hektare, 120.000 hektare, ada juga yang 300.000 hektare,” katanya melalui akun Instagram @jokowi, Selasa (7/5/2019).
Menurutnya lahan seluas itu lebih dari cukup, mengingat DKI Jakarta sendiri memiliki luas sekitar 66.000 hektare.
“Daerah mana yang akan dipilih, akan segera kita putuskan setelah melalui konsultasi dengan lembaga-lembaga negara yang terkait, seperti DPR,” ujarnya.
Dalam beberapa kesempatan termasuk saat buka puasa bersama pejabat tinggi negara di Istana Kepresidenan Jakarta kemarin, Jokowi menyatakan keseriusannya memindahkan Ibu Kota mengingat Jakarta sudah sangat padat.
“Ini bukan sekadar melanjutkan wacana yang muncul di setiap era pemerintahan. Secara internal, ihwal pemindahan ibu kota ini sudah kita bahas sejak tiga tahun lalu, bahkan tahun lalu Bappenas melakukan kajian-kajian detail dari sisi ekonomi, sosial-politik, dan lingkungan,” sebutnya.
Sebaran penduduk Indonesia saat ini terpusat di Pulau Jawa yang dihuni sekitar 57 persen penduduk Indonesia. Bandingkan dengan Pulau Sumatra yang didiami oleh kurang lebih 21 persen penduduk Indonesia, sementara sisanya tersebar di pulau-pulau lainnya seperti Sulawesi, Kalimantan, dan Papua.
Presiden Jokowi hari ini bertandang ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah sebagai tindaklanjut rencana pemindahan Ibu Kota. Palangkaraya disebut-sebut sebagai calon kuat Ibu Kota RI mengingat belum begitu padat dan termasuk daerah tak rawan gempa menurut kalangan ahli geologi.
(Salman Mardira)